Monday, April 11, 2016

SOSIOLOGI: MASYRAKAT DAN KELOMPOK SOSIAL

MASYRAKAT DAN KELOMPOK SOSIAL

                                                                              BAB I
                                                                    PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Kelompok sosial yang di pandang dari sudut individual secara langsung seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari kelompok-kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil yang dimaksud adalah atas dasar kekerabatan, usia, pekerjaan atau kedudukan. Sedangkan kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara bersama-sama dan memiliki kesadaran keanggotaan yang di dasarkan pada kehendak prilaku yang di sepakati. dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial merupakan in-group bagi anggotanya. sedangkan out-group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan dari in-group.sebuah kerangka sosial yang demukian merupakan sebuah dimensi yang perlu adanya sebuah observasi. Sebuah kajian sederhana ini berangkat dari sebuah kekurangan mencoba untuk menyajikan tentang sebuah keanekaragaman sosial.


                                                                             BAB II
                                                                     PEMBAHASAN


A.    Definisi Masyarakat Dan Kelompok Sosial
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkunganya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri kehidupan yang khas.  hingga kini belum ada keseragaman pendapat di antara para sosiolog mengenai definisi kata “group” (kelompok). namun demikian ada definisi yang mungkin paling dapat diterima, yaitu sebagai berikut : kelompok adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara bersama-sama dan memiliki kesadaran keanggotaan yang di dasarkan pada kehendak prilaku yang di sepakati. kelompok sosial adlah himpunan / kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan diantara mereka. hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. bisa diartikan juga bahwasanya kelompok sosial adalah kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali seperti negara. bahkan yang tidak terorganisasi seperti kerumunan orang. 

B.    Bentuk bentuk kelompok Sosial
Dalam kehidupan sehari hari, kita menemukan kenyataan bahwa manusia sebagai makhluk sosial ada kecenderungan untuk melakukan kesalahan sesama manuusia. Kecenderungan yang bersifat sosial ini selalu timbul karena pada diri setiap manusia ada sesuatu saling membutuhkan. Dari kenyataan ini keudian timbulah suatu struktr antar hubungan yang beraneka ragam. Keragaman itu dalm bentuk kolektifitas kolektifitas serta kelompok kelompok yang lebih kecil. Apabila kolektifitas kolektifitas itu dan kelompok kelompok mengadakan persekutuan dalam bentuk yang lebih besar, mka terbentuklah apa yang kita kenal dengan masyarakat.
Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial yang hidup dalam masyarakat tersebut.
Dalam hubunganya dengan penggolongan penggolongan maka kelompok ada beraneka ragam bentuk dan kriterianya.
a.    In group dan out group
In group atau kelompok dalam, adalah setiap kelompok yang dipergunakan oleh seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya sendiri, sedangkan out group atau kelompok luar adalah semuanya berad diluar kelompok dalam. Kelompok luar yang diartikan oleh individu merupakan lawan dari kelompok dalam, sering dihubungkan dengan istilah kelompok mereka sedangkan kelompok dalam menyebuttkan dirinya kelompok kami.
Sikap sikap in group pada umummnya didasarkan atas unsur simpati dan perasaan yang dekat diantara anggota anggota kelompoknya. Demikian juga pada out group selalu ditandai oleh sikap antipati dan antagonis. Tentang in group maupun out group sebenarnya dapat kita jupai pada setiap masyarakat, yang punya kepentingan kepentingan yang berbeda beda. Dalam masyarakat yang kompleks, jumlah kelompok sosial seperti itu sangat banyak, demikian sebalikny dalam masyarakat yang masih sederhana tidak begitu banyak kita menemukan kelompok kelompok sosial tersebut.

b.    Formal group dan informal group
Formal group adalah suatu elompok sosial yag didalamnya terdapat tata aturan yang tegas yang disengaja dibuat dalam rangka untuk mengatur antar hubungan para anggotanya. Dalam tata aturan itu dicantumkan tentang hak, kewajiban dan kedudukan para anggotanya. Contoh kelompok sosial semacam ini adalah ikatan kelompok profesional seperti ikatan sarjana ekonomi indonesia (ISEI) masyarakat seejarawan indonesia (MSI) dan sebagainya.
Sedangkan kelompok informal (informal group) adalah kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi pasti (permanen). Kelompo semacam ini didorong oleh suatu pertemun pertemuan yang terjadi berulang kali untuk kepentingan kepentingan tertentu ata dasar pengalaman yang sama. Misalnya clique yang ditandai dengan pertemuan pertemuan timbal balik antara para anggotanya seperti beberapa anggota serikat buruh (kelompok kecil tanpa struktur formal) mengadakan pertemuan pertemuan dalam membicarakan kepentingan tertentu.

C.    Primary group Dan Secondary Group
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok face to face group, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat dan akrab. Sifat interaksi dalam kelompok kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Contoh kelompok primer antara lain: keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar. Kelompok agama, dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja anggota kelommpok diatur atas dasar pertimbangan pertimbangan rasional objektif. Para anggota menerima pembagian kerja tugas atas dasar kemampuan, keahlian, disamping dituntut dedikasi. Contoh kelompoksekunder misalnya: partai polotik, perhimpunan serikat kerja, serikat buruh, organisasi profesi, dan sebagainya. 

D.    Dinamika Kelompok Sosial
Dinamika kelompok sosial, setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan. perubahan dalam setiap kelompok sosial, ada yang mengalami perubahan secara lambat, namun ada pula yang mengalami perubahan dengan ccepat. perubahan dalam kelompok sosial ada yang di sebabkan oleh faktor intern dan ekstern. faktor intern di sebabkan adanya perubahan struktur dalam kelompok sosial menyebabkan ketidak stabilan kelompok. faktor eksternal yaitu dari luar kelompok, mungkin terjadinya antagonisme antar kelompok.
faktor-faktor perubahan struktur antara lain :
a.    faktor situasi
b.    faktor pengertian anggota-anggota kelompok
c.    faktor pengertian anggota-anggota kelompok.
d.    faktor perubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi sosial dan ekonomi.
Persoalan-persoalan yang di hadapi oleh kelompok menurut robert f. bales, sesuai dengan pengalamanya, maka ada empat persoalan besar yang harus di selesaikan oleh kelompok.
a.    kelompok harus belajar untuk menyesuaikan diri dengan faktor-faktor yang ada di luar kelomok yang mungkin memiliki pengaruh terhadap fungsi kelompok.
b.    kelompok harus memelihara mekanisme control yang bersifat internal yang berkaitan dengan usaha pencapian tujuan.
c.    harus ada kaitan tempat mengenai pendapat para anggota kelompok. keempat; harus ada pemeliharaan tempat terhadap integrasi antara para anggota kelompok.
Kelompok-kelompok sosial yang berkembang bukan merupakan kelompok-kelompok yang statis. Setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan serta perubahan, hal ini yang dinamakan dinamika kelompok sosial.
Hal ini dapat terjadi karena:
a.    Berubahnya struktur kelompok sosial
b.    Pergantian anggota kelompok
c.    Perubahan situasi politik, sosial, ekonomi.
Masalah dinamika kelompok juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif. Dan itu bisa menjadi suatu tindak agresif.
sebab sebab suatu kolektif menjadi agresif:
a.    Frustasi dalam jangka waktu yang lama
b.    Tersinggung
c.    Dirugikan
d.    Ada ancaman dari luar
e.    Diperlakukan tidak adil
f.    Menghadapi masalah-masalah kehidupan yang tidak agresif
Karena pada hakikatnya dinamika sosial yang diharapkan adalah dinamika yang progresif menuju kemajuan dan kesejahteraan.


                                                                          BAB III
                                                                        PENUTUP

A.    Kesimpulan

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkunganya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri kehidupan yang khas.
kelompok sosial adlah himpunan / kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan diantara mereka. hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong. bisa diartikan juga bahwasanya kelompok sosial adalah kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali seperti negara.
Sedangkan sifat-sifat kelompok primer dan sekunder saling mengisi dalam kenyataan tak dapat di pisah-pisahkan secara mutlak.dalam garis besar dua kelompok itu saling berkesinambungan di tandai dengan ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi. disini di jelaskan bahwa bahwa setiap kelompok social sampai satu derajat tertentu pasti memiliki perasaan sebagai suatu kesatuan.

                                                               DAFTAR PUSTAKA
 
Asy’ari imam syafi’i. 2007. sosiologi. sidoarjo:  university press.
Noor, M. Arifin. 1999. ilmu sosial dasar. Bandung: pustaka setia.
Ram, Aminuddin dan tito subari. 1984. Sosiologi. Jakarta: Erlangga

0 comments:

Post a Comment