CONTOH PENULISAN METODE PENELITIAN
Pada beberapa posting sebelumnya, sudah dipaparkan contoh bagian-bagian karya ilmiah, seperti pendahuluan, kajian pustaka, dan daftar pustaka. Selanjutnya pada posting kali ini dapat dilihat contoh penulisan metode penelitian pada karya ilmiah. Metode penelitian yang disajikan merupakan jenis metode penelitian pada karya ilmiah yang bersifat kualitatif (menjelaskan isi penelitian dengan kata-kata).
Pada beberapa posting sebelumnya, sudah dipaparkan contoh bagian-bagian karya ilmiah, seperti pendahuluan, kajian pustaka, dan daftar pustaka. Selanjutnya pada posting kali ini dapat dilihat contoh penulisan metode penelitian pada karya ilmiah. Metode penelitian yang disajikan merupakan jenis metode penelitian pada karya ilmiah yang bersifat kualitatif (menjelaskan isi penelitian dengan kata-kata).
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Fenomenologi merupakan suatu tatanan berpikir secara filosofi terhadap obyek yang diteliti (Endraswara, 2003:38). Dalam penelitian sastra, fenomenologi tidak mendorong kertelibatan subyektif murni, melainkan ada upaya memasuki teks sastra sesuai kesadaran peneliti. Otoritas peneliti sebagai pemberi makna memiliki peranan penting dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini yang kemudian menghendaki pengungkapan sebuah gejala didasarkan pada penjelasan dan pengertian gejala tersebut. Penangkapan gejala dalam penelitian ini berusaha mengungkap pengertian objek sastra yang didasarkan pada kajian bahasa, yang meliputi kajian makna dari fenomena yang diamati, kemudian dipilah, disaring, dan ditemukan gambaran pengertian murni. Sesuai dengan fenomenologi sastra khususnya aliran Jenewa, penelitian ini menyikapi sastra sebagai gejala yang memiliki realitas objektif. Peneliti sebagai pembaca berusaha melukiskan fenomena melalui konkretisasi dalam kaitannya dengan pemahaman karya sastra yang bertumpu pada karya sastra itu sendiri. Pemahaman demikian perlu dilakukan, karena fenomenologi sastra pada dasarnya berupaya menyikapi teks sastra sebagai hasil olahan pencipta.
Berdasarkan landasan pemikiran dengan dasar filosofi dalam fenomenologi sastra maka peneliti menyusun rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain; secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang terdapat dalam subjek penelitian ini, yang membahas mengenai pengalaman pribadi individu dalam lingkungan sosial yang tercermin dalam suatu karya sastra yakni puisi. Subjek penelitian ini adalah puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak, dan unsur-unsur pada struktur puisi seperti bunyi, irama, dan kata merupakan objek analisis penelitian yang akan dibahas pada bagian hasil penelitian dan pembahasan.
3.2 Pendekatan Penelitian
Karya sastra khususnya puisi merupakan sebuah sistem tanda yang mempunyai konvensi-konvensi sendiri. Menurut Pradopo (2003:122) dalam menganalisis karya sastra, peneliti harus menganalisis sistem tanda itu dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan tanda-tanda atau struktur tanda-tanda dalam karya sastra itu mempunyai makna. Jadi, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik. Teori semiotika yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam menganalisis data yang berkenaan dengan unsur-unsur dalam struktur sebuah puisi yakni teori semiotik I.A. Richard yang menggunakan teori trikotomi yang dikembangkan dari teori Saussure dan teori Barthes.
Dalam teori Saussure, semiotik dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda dilihat dari bentuk/ wujud fisik yang dapat dikenal melalui bentuk luarnya, sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi atau nilai-nilai yang terkandung dalam bentuk fisiknya. Eksistensi Saussure adalah relasi antara penanda dan pertanda berdasarkan konvensi, yang biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika siginifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial dibutuhkan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Semiotika Barthes dikemukakan oleh Roland Barthes, dalam teorinya Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
Kemudian berdasarkan kedua teori di atas, I.A Richard mengemukakan teori semiotika trikotomi dengan mengembangkan teori Saussure dan teori Barthes yang di dalamnya terdapat hubungan petanda (signified) dengan penanda (signifier), dan selanjutnya penanda dibagi menjadi dua yaitu peranti (Actual Function/ Object Properties) dan penanda (signifier) itu sendiri. Petanda merupakan konotasi dari penanda, sedangkan peranti merupakan denotasi dari penanda. Pada teori ini petanda merupakan makna, konsep, gagasan, sedangkan penanda merupakan gambaran yang menjelaskan peranti, penjelasan fisik objek benda, dan kondisi objek/ benda.
Menurut Riffatterre (Pradopo, 2003:134-135) untuk memberi makna sajak secara semiotik, dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur bahasanya, sedangkan pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi sastranya. Langkah kerja yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data berupa unsur-unsur pada struktur puisi populer karya pendengar Radio primadona Pontianak ini dengan memperhatikan sistem penandaan terdapat pada teks, yaitu: 1) memahami tanda sesuai dengan arti yang disampaikan (denotasi), 2) mengartikan tanda secara konotasi atau sesuai dengan konteks kalimat di dalamnya, dan 3) memaknai tanda dengan melakukan pembacaan semiotik untuk mengiterpretasi tanda-tanda dalam struktur puisi.
3.3 Sumber Data dan Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah puisi-puisi karya pendengar radio yang disiarkan dalam program siaran “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Puisi-puisi yang menjadi sumber merupakan puisi-puisi yang terdokumentasi dalam bentuk surat kiriman pendengar Radio Primadona Pontianak untuk acara “Puisi dan Sastra”, khususnya penyiaran edisi 14 Februari 2008, yang bertepatan dengan perayaan hari Valentine atau biasa disebut hari kasih sayang. Oleh karena itu didapat 10 puisi sebagai berikut: 1) Berharap Kau Kembali, 2) Cinta, 3) Cintailah Aku, 4) Ibuku, Duniaku, 5) Malamku, 6) Penjaga Hati, 7) Realita Cinta Sejati, 8) Rindu, 9) Sepi, dan 10) Teringat Dirimu.
3.3.2 Data
Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan bunyi-bunyi, kata dan irama yang terdapat pada puisi-puisi populer karya pendengar radio yang disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Data yang diambil berkaitan dengan struktur puisi.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Teknik Pengumpul Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik tidak langsung, artinya peneliti mengumpulkan data melalui catatan-catatan pribadi atau hasil karya seseorang, teknik ini disebut juga sebagai studi dokumenter. Teknik ini digunakan karena peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dokumen, yaitu puisi-puisi populer karya pendengar radio yang disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Agar data yang dikumpulkan lebih representatif maka pengumpulan data dilakukan atas pertimbangan bahwa puisi-puisi yang akan dianalisis diambil dari dokumentasi puisi-puisi yang dikirim melalui surat, dan dibacakan pada penyiaran program acara “Puisi dan Sastra” pada bulan Februari tahun 2008. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: 1) puisi-puisi yang dikirim melalui sms (short message service) dan e-mail (electronic mail) sifatnya bersifat sementara karena dapat dihapus dari sistem penyimpanan dokumen pada sistem komputer Radio Primadona setelah usai acara tersebut disiarkan setiap minggunya, 2) puisi-puisi bulan Februari memiliki ciri khas yakni cenderung mengemukakan tema-tema cinta dan kasih sayang karena lekat dengan suasana perayaan hari Valentine atau hari kasih sayang, dan 3) tema-tema kasih sayang yang ditampilkan oleh puisi-puisi tersebut tentunya dapat menyentuh semua kalangan terutama remaja yang menjadi sebagian besar pendengar Radio Primadona Pontianak.
3.4.2 Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis data, dan pada akhirnya menjadi pelapor dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Peneliti (manusia) sebagai intrumen utama dalam pengumpulan data, sebab sifatnya yang responsif dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, menekankan keutuhan dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya pada situasi yang dipelajarinya, mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, berupaya memroses data secepatnya, dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisar pada saat terjadi perubahan situasi, dan memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan idiosinkratik.
Alat lain yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni kartu pencatat. Kartu pencatat digunakan untuk mempermudah kerja peneliti untuk mendata bunyi dan kata yang terdapat dalam tiap larik puisi. Data-data yang dihimpun berupa dokumentasi puisi-puisi karya pendengar radio di Radio Primadona Pontianak. Data-data tersebut diperoleh dari puisi-puisi yang dikirim melalui surat oleh pendengar untuk disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008.
3.5 Pengujian Keabsahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan akan melalui proses pengujian keabsahan data tersebut. Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam menguji keabsahan data-data tersebut, yaitu dengan ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
3.5.1 Ketekunan Pengamatan
Ketekunan atau keajegan pengamatan dalam pengujian keabsahan data dilakukan dengan mencari secara konsisten penelaahan dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bertujuan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Keseluruhan data yang telah dikumpulkan akan diamati secara seksama dan kemudian diidentifikasi sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
3.5.2 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang akan dilakukan yakni dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya secara teoritik seperti dosen pembimbing (Dr. Christanto Syam dan Dra. Sesilia Seli, M.Pd), dan melalui praktisi seperti penyair, pengajar bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan penyiar yang membawakan acara bermuatan sastra (puisi). Hal ini dilakukan untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pengumpulan data, sehingga keabsahan data lebih bersifat objektif.
3.5.3 Diskusi Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atu hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Rekan sejawat yang dipilih peneliti untuk mengkonfirmasi hasil analisis peneliti ini adalah rekan sesama mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Abang Mohd. Firman, Utin Mutia, dan Nuryani). Hasil analisis yang telah diperoleh peneliti selanjutnya dikonfirmasi oleh para rekan sejawat ini khusus mengenai irama pada puisi populer.
3.6 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses menganalisis data berupa puisi-puisi karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi Februari tahun 2008, sebagai berikut:
1) Menganalisis bunyi pada puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan mengidentifikasi macam-macam bunyi yang terdapat di dalamnya untuk mengetahui makna puisi tersebut adalah sebagai berikut:
a. bunyi-bunyi vokal, dan
b. bunyi-bunyi konsonan;
2) Menganalisis kata pada teks puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan mengidentifikasi kata-kata tersebut dilihat dari pemilihan kata, denotatif dan konotatifnya, citraan, maupun bahasa kiasan yang digunakan, dalam upaya memperjelas makna yang meliputi tema, perasaan, dan sikap pada puisi.
3) Menganalisis irama pada puisi berarti memerhatikan pertentangan bunyi atau perulangan yang terdapat pada tiap kata-kata dalam teks puisi. Pertentangan bunyi ini meliputi: nada (tinggi-rendah), tekanan (keras-lunak), tempo (cepat-lambat), yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan. Untuk mengetahui pertentangan bunyi seperti ini pada sebuah teks puisi yang membentuk suatu irama perlu dilakukan cara sebagai berikut:
a. tekanan pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna merah dan tekanan keras diberi tanda (-), sedangkan tekanan lembut diberi tanda (^),
b. nada pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna biru dan nada tinggi diberi tanda (-), sedangkan nada rendah diberi tanda (^), dan
c. tempo pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna hitam dan tempo cepat diberi tanda (-), sedangkan tempo lambat diberi tanda (^);
4) Setelah puisi dianalisis berdasarkan bunyi, kata, dan irama, kemudian untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi, yakni dengan mendiskusikan hasil analisis kepada dosen pembimbing, sehingga hasil analisis data yang dicapai lebih objektif; dan
5) Pada akhirnya peneliti menyimpulkan hasil analisis data sesuai dengan masalah dalam penelitian ini.
Demikian artikel tentang contoh-contoh metodologi penelitian yang saya uatarakan di blog ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca,.,aamiiiinn,.,
3.1 Rancangan Penelitian
Fenomenologi merupakan suatu tatanan berpikir secara filosofi terhadap obyek yang diteliti (Endraswara, 2003:38). Dalam penelitian sastra, fenomenologi tidak mendorong kertelibatan subyektif murni, melainkan ada upaya memasuki teks sastra sesuai kesadaran peneliti. Otoritas peneliti sebagai pemberi makna memiliki peranan penting dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini yang kemudian menghendaki pengungkapan sebuah gejala didasarkan pada penjelasan dan pengertian gejala tersebut. Penangkapan gejala dalam penelitian ini berusaha mengungkap pengertian objek sastra yang didasarkan pada kajian bahasa, yang meliputi kajian makna dari fenomena yang diamati, kemudian dipilah, disaring, dan ditemukan gambaran pengertian murni. Sesuai dengan fenomenologi sastra khususnya aliran Jenewa, penelitian ini menyikapi sastra sebagai gejala yang memiliki realitas objektif. Peneliti sebagai pembaca berusaha melukiskan fenomena melalui konkretisasi dalam kaitannya dengan pemahaman karya sastra yang bertumpu pada karya sastra itu sendiri. Pemahaman demikian perlu dilakukan, karena fenomenologi sastra pada dasarnya berupaya menyikapi teks sastra sebagai hasil olahan pencipta.
Berdasarkan landasan pemikiran dengan dasar filosofi dalam fenomenologi sastra maka peneliti menyusun rancangan penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif dalam bentuk kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain; secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan fenomena sosial yang terdapat dalam subjek penelitian ini, yang membahas mengenai pengalaman pribadi individu dalam lingkungan sosial yang tercermin dalam suatu karya sastra yakni puisi. Subjek penelitian ini adalah puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak, dan unsur-unsur pada struktur puisi seperti bunyi, irama, dan kata merupakan objek analisis penelitian yang akan dibahas pada bagian hasil penelitian dan pembahasan.
3.2 Pendekatan Penelitian
Karya sastra khususnya puisi merupakan sebuah sistem tanda yang mempunyai konvensi-konvensi sendiri. Menurut Pradopo (2003:122) dalam menganalisis karya sastra, peneliti harus menganalisis sistem tanda itu dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan tanda-tanda atau struktur tanda-tanda dalam karya sastra itu mempunyai makna. Jadi, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik. Teori semiotika yang digunakan peneliti sebagai acuan dalam menganalisis data yang berkenaan dengan unsur-unsur dalam struktur sebuah puisi yakni teori semiotik I.A. Richard yang menggunakan teori trikotomi yang dikembangkan dari teori Saussure dan teori Barthes.
Dalam teori Saussure, semiotik dibagi menjadi dua bagian (dikotomi) yaitu penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda dilihat dari bentuk/ wujud fisik yang dapat dikenal melalui bentuk luarnya, sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi atau nilai-nilai yang terkandung dalam bentuk fisiknya. Eksistensi Saussure adalah relasi antara penanda dan pertanda berdasarkan konvensi, yang biasa disebut dengan signifikasi. Semiotika siginifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari relasi elemen tanda dalam sebuah sistem berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Kesepakatan sosial dibutuhkan untuk dapat memaknai tanda tersebut. Semiotika Barthes dikemukakan oleh Roland Barthes, dalam teorinya Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2 tingkatan pertandaan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang di dalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.
Kemudian berdasarkan kedua teori di atas, I.A Richard mengemukakan teori semiotika trikotomi dengan mengembangkan teori Saussure dan teori Barthes yang di dalamnya terdapat hubungan petanda (signified) dengan penanda (signifier), dan selanjutnya penanda dibagi menjadi dua yaitu peranti (Actual Function/ Object Properties) dan penanda (signifier) itu sendiri. Petanda merupakan konotasi dari penanda, sedangkan peranti merupakan denotasi dari penanda. Pada teori ini petanda merupakan makna, konsep, gagasan, sedangkan penanda merupakan gambaran yang menjelaskan peranti, penjelasan fisik objek benda, dan kondisi objek/ benda.
Menurut Riffatterre (Pradopo, 2003:134-135) untuk memberi makna sajak secara semiotik, dapat dilakukan dengan pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Pembacaan heuristik adalah pembacaan berdasarkan struktur bahasanya, sedangkan pembacaan hermeneutik adalah pembacaan karya sastra berdasarkan konvensi sastranya. Langkah kerja yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data berupa unsur-unsur pada struktur puisi populer karya pendengar Radio primadona Pontianak ini dengan memperhatikan sistem penandaan terdapat pada teks, yaitu: 1) memahami tanda sesuai dengan arti yang disampaikan (denotasi), 2) mengartikan tanda secara konotasi atau sesuai dengan konteks kalimat di dalamnya, dan 3) memaknai tanda dengan melakukan pembacaan semiotik untuk mengiterpretasi tanda-tanda dalam struktur puisi.
3.3 Sumber Data dan Data
3.3.1 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah puisi-puisi karya pendengar radio yang disiarkan dalam program siaran “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Puisi-puisi yang menjadi sumber merupakan puisi-puisi yang terdokumentasi dalam bentuk surat kiriman pendengar Radio Primadona Pontianak untuk acara “Puisi dan Sastra”, khususnya penyiaran edisi 14 Februari 2008, yang bertepatan dengan perayaan hari Valentine atau biasa disebut hari kasih sayang. Oleh karena itu didapat 10 puisi sebagai berikut: 1) Berharap Kau Kembali, 2) Cinta, 3) Cintailah Aku, 4) Ibuku, Duniaku, 5) Malamku, 6) Penjaga Hati, 7) Realita Cinta Sejati, 8) Rindu, 9) Sepi, dan 10) Teringat Dirimu.
3.3.2 Data
Sebagai data dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan bunyi-bunyi, kata dan irama yang terdapat pada puisi-puisi populer karya pendengar radio yang disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Data yang diambil berkaitan dengan struktur puisi.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Teknik Pengumpul Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah teknik tidak langsung, artinya peneliti mengumpulkan data melalui catatan-catatan pribadi atau hasil karya seseorang, teknik ini disebut juga sebagai studi dokumenter. Teknik ini digunakan karena peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan dokumen, yaitu puisi-puisi populer karya pendengar radio yang disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008. Agar data yang dikumpulkan lebih representatif maka pengumpulan data dilakukan atas pertimbangan bahwa puisi-puisi yang akan dianalisis diambil dari dokumentasi puisi-puisi yang dikirim melalui surat, dan dibacakan pada penyiaran program acara “Puisi dan Sastra” pada bulan Februari tahun 2008. Hal ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut: 1) puisi-puisi yang dikirim melalui sms (short message service) dan e-mail (electronic mail) sifatnya bersifat sementara karena dapat dihapus dari sistem penyimpanan dokumen pada sistem komputer Radio Primadona setelah usai acara tersebut disiarkan setiap minggunya, 2) puisi-puisi bulan Februari memiliki ciri khas yakni cenderung mengemukakan tema-tema cinta dan kasih sayang karena lekat dengan suasana perayaan hari Valentine atau hari kasih sayang, dan 3) tema-tema kasih sayang yang ditampilkan oleh puisi-puisi tersebut tentunya dapat menyentuh semua kalangan terutama remaja yang menjadi sebagian besar pendengar Radio Primadona Pontianak.
3.4.2 Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data yang digunakan adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, analisis data, dan pada akhirnya menjadi pelapor dari hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Peneliti (manusia) sebagai intrumen utama dalam pengumpulan data, sebab sifatnya yang responsif dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, menekankan keutuhan dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya pada situasi yang dipelajarinya, mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, berupaya memroses data secepatnya, dapat memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisar pada saat terjadi perubahan situasi, dan memiliki kemampuan dalam memanfaatkan kesempatan untuk mencari respons yang tidak lazim dan idiosinkratik.
Alat lain yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni kartu pencatat. Kartu pencatat digunakan untuk mempermudah kerja peneliti untuk mendata bunyi dan kata yang terdapat dalam tiap larik puisi. Data-data yang dihimpun berupa dokumentasi puisi-puisi karya pendengar radio di Radio Primadona Pontianak. Data-data tersebut diperoleh dari puisi-puisi yang dikirim melalui surat oleh pendengar untuk disiarkan dalam program acara “Puisi dan Sastra” di Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008.
3.5 Pengujian Keabsahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan akan melalui proses pengujian keabsahan data tersebut. Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam menguji keabsahan data-data tersebut, yaitu dengan ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
3.5.1 Ketekunan Pengamatan
Ketekunan atau keajegan pengamatan dalam pengujian keabsahan data dilakukan dengan mencari secara konsisten penelaahan dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bertujuan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Keseluruhan data yang telah dikumpulkan akan diamati secara seksama dan kemudian diidentifikasi sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.
3.5.2 Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang akan dilakukan yakni dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya secara teoritik seperti dosen pembimbing (Dr. Christanto Syam dan Dra. Sesilia Seli, M.Pd), dan melalui praktisi seperti penyair, pengajar bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, dan penyiar yang membawakan acara bermuatan sastra (puisi). Hal ini dilakukan untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi terjadinya penyimpangan dalam pengumpulan data, sehingga keabsahan data lebih bersifat objektif.
3.5.3 Diskusi Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atu hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Rekan sejawat yang dipilih peneliti untuk mengkonfirmasi hasil analisis peneliti ini adalah rekan sesama mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia (Abang Mohd. Firman, Utin Mutia, dan Nuryani). Hasil analisis yang telah diperoleh peneliti selanjutnya dikonfirmasi oleh para rekan sejawat ini khusus mengenai irama pada puisi populer.
3.6 Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses menganalisis data berupa puisi-puisi karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi Februari tahun 2008, sebagai berikut:
1) Menganalisis bunyi pada puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan mengidentifikasi macam-macam bunyi yang terdapat di dalamnya untuk mengetahui makna puisi tersebut adalah sebagai berikut:
a. bunyi-bunyi vokal, dan
b. bunyi-bunyi konsonan;
2) Menganalisis kata pada teks puisi populer karya pendengar Radio Primadona Pontianak edisi bulan Februari tahun 2008 dengan mengidentifikasi kata-kata tersebut dilihat dari pemilihan kata, denotatif dan konotatifnya, citraan, maupun bahasa kiasan yang digunakan, dalam upaya memperjelas makna yang meliputi tema, perasaan, dan sikap pada puisi.
3) Menganalisis irama pada puisi berarti memerhatikan pertentangan bunyi atau perulangan yang terdapat pada tiap kata-kata dalam teks puisi. Pertentangan bunyi ini meliputi: nada (tinggi-rendah), tekanan (keras-lunak), tempo (cepat-lambat), yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan. Untuk mengetahui pertentangan bunyi seperti ini pada sebuah teks puisi yang membentuk suatu irama perlu dilakukan cara sebagai berikut:
a. tekanan pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna merah dan tekanan keras diberi tanda (-), sedangkan tekanan lembut diberi tanda (^),
b. nada pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna biru dan nada tinggi diberi tanda (-), sedangkan nada rendah diberi tanda (^), dan
c. tempo pada kata dalam larik puisi ditandai dengan warna hitam dan tempo cepat diberi tanda (-), sedangkan tempo lambat diberi tanda (^);
4) Setelah puisi dianalisis berdasarkan bunyi, kata, dan irama, kemudian untuk menguji keabsahan data, peneliti melakukan triangulasi, yakni dengan mendiskusikan hasil analisis kepada dosen pembimbing, sehingga hasil analisis data yang dicapai lebih objektif; dan
5) Pada akhirnya peneliti menyimpulkan hasil analisis data sesuai dengan masalah dalam penelitian ini.
Demikian artikel tentang contoh-contoh metodologi penelitian yang saya uatarakan di blog ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca,.,aamiiiinn,.,
0 comments:
Post a Comment